SURAT TERBUKA Dari Riyandhi UNTUK PENYELENGGARA EVENT MUSIK DI KOTA CIREBON

SURAT TERBUKA Dari Riyandhi UNTUK PENYELENGGARA EVENT MUSIK DI KOTA CIREBON



Halo, 

Selamat merayakan hari ke-13 di tahun 2016 untuk yang merayakannya. Sebelumnya, perkenalkan nama saya Riyandhi. Saya orang Cirebon yang kebetulan tinggal di Jakarta untuk mencari nafkah dan kadang hanya untuk bermain saja. Saya malu sebenarnya untuk menulis surat cinta ini, karena saya belum bisa berbuat apa - apa untuk kota kelahiran saya, Cirebon. Tapi ya kadung saya sangat cinta Cirebon dan atas desakan kegundahan,  akhirnya saya coba - coba beranikan saja tanpa tau malu.

Dear penyelenggara event musik di Cirebon,

Saya selalu mengernyitkan dahi ketika mendapat informasi acara musik ini itu di linimasa sosial media dan beberapa acara yang saya datangi. Saya heran dengan fenomena konser musik di Cirebon yang harga tiketnya selalu mahal bila dibandingkan dengan kota - kota lain yang setara kondisinya dengan Cirebon. Tiket konser musik di Cirebon mahal, aseli mahal, Demi Allah, mahal. Gak percaya? Mari flashback
  1. Konser Sheila On 7, Mei 2015. Harga tiket mulai Rp 225.000 presale hingga paket Rp 1.450.000, yawis bae(ya sudah aja – red).
  2. Konser Sentuh dengan Hati bersama Raisa, harga tiket mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 990.000.
  3. Maliq & D’essentials, harga tiket  Rp 150.000.
  4. Yang menampilkan Payung Teduh dan White Shoes & The Couples Company, harga tiket Rp 75.000 sampai Rp 200.000. Loh itu kan murah? Mahal…! Saya menunggu sampai 3 jam lebih karena acara molor, sampai nonton soundcheck.

Dan yang paling recent update adalah konser Mocca awal februari ini yang dihargai Rp. 200.000 untuk kelas festival (semua berdiri). Ini fenomena gila menurut saya, untuk ukuran kota yang sedang berkembang harusnya semua lini saling mendukung agar tercipta produk budaya yang mempunyai daya saing dengan kota - kota lain.

Kesan lain yang membuat “mahal” adalah konten acara yang dibiarkan ala kadarnya. Saya mendapati cerita dari kawan yang menonton konser Raisa, dia membeli tiket seharga Rp 300.000 dan acaranya seperti kondangan, hanya bedanya ini gak makan, saya kecewa, ungkapnya.

Dear penyelenggara event musik di Cirebon,

Analisa lain yang membuat saya heran adalah, kok harga tiketnya bisa mahal padahal beberapa acara yang telah disebutkan di atas rata - rata disponsori oleh korporasi besar seperti rokok bahkan ada yang bertajuk produk eventrokok. Artinya sudah pasti sokongan dana dari perusahaan rokok tidak sedikit jumlahnya untuk membantu menutupi biaya produksi acara. Dan keheranan lain yang muncul adalah, industri musik di Cirebon yang saya tahu belum berkembang dan berbanding jauh dengan perkembangan infrastruktur, tingkat konsumsinya masih rendah, sangat sedikit orang  yang rela mengeluarkan uangnya untuk membeli merchandise musik atau rilisan fisik, tapi harga tiket konser mahal, hingga saat ini saya masih bingung, apakah analisa saya yang salah atau mereka (event organizer) yang malas untuk menganalisa pasar?

Bukankah setiap event organizer mengharapkan nama dan produknya sustain? Tidaklah adil kalau harus mengorbankan penonton/sponsor, demi mendapatkan keuntungan dalam satu kegiatan saja. Semua lini harus bersinergi, panitia, sponsor dan kami sebagai konsumen harus sama - sama puas, puas secara audio, visual dan ongkos yang dikeluarkan.

Dear penyelenggara event musik di Cirebon,

Kita harus banyak belajar dari kota lain yang sudah tumbuh budaya musiknya. Karena tanggung jawab seorang event manager tidak stop di acara tersebut saja. Harapan yang timbul nantinya adalah menjadikan musik itu sebagai industri, mengembangkan potensi kreatifitas generasi muda dan munculnya band atau musisi baru di kota ini yang tidak itu - itu saja.

Terima kasih untuk yang sudah mau membaca surat ini.

Bila ada yang ingin menanggapi, tolong beri saya respon atas tulisan ini melalui kolom komentar atau langung melalui surat elektronik saya ke alamat meretasasa@gmail.com. Mari berdiskusi.


Salam.





*tulisan kiriman dari Riyandhi Alfahrezi arsitek, penikmat musik, dapat dihubungi melalui akun twitter @archpeoples

sumbe: papernoisenews.com





Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : SURAT TERBUKA Dari Riyandhi UNTUK PENYELENGGARA EVENT MUSIK DI KOTA CIREBON